Saturday 22 September 2012

IBU

kamu payung besarku
garang mana pun kamu
kamu tetap payungi air mata ku dengan pujukan mu

kamu payung warna warni ku
miskin mana pun kita
kamu tetap payungi perutku dengan makanan mu

walau sekarat mana pun kamu wahai si payung
aku perlukan kamu untuk payungi aku hingga tua 
kalau bisa sampai aku bisa payungi kamu semula

walau payung dianggap beban oleh yang lain
tapi bagiku selagi ia masih bisa berfungsi dan bisa memayungiku
aku jaga aku balut aku simpan rapi
sebab aku sayang payung aku 
ini bukan payung murah
ini payung bernilai dimata aku

payung aku ibu aku
payung aku ayah aku
tapi sekarang tinggal satu payung
dialah ayah dan dialah ibu

jangan buang payung kamu
jaga payung kamu 
kelak kamu akan payungi mereka semula


No comments:

Post a Comment