garang mana pun kamu
kamu tetap payungi air mata ku dengan pujukan mu
kamu payung warna warni ku
miskin mana pun kita
kamu tetap payungi perutku dengan makanan mu
walau sekarat mana pun kamu wahai si payung
aku perlukan kamu untuk payungi aku hingga tua
kalau bisa sampai aku bisa payungi kamu semula
walau payung dianggap beban oleh yang lain
tapi bagiku selagi ia masih bisa berfungsi dan bisa memayungiku
aku jaga aku balut aku simpan rapi
sebab aku sayang payung aku
ini bukan payung murah
ini payung bernilai dimata aku
payung aku ibu aku
payung aku ayah aku
tapi sekarang tinggal satu payung
dialah ayah dan dialah ibu
jangan buang payung kamu
jaga payung kamu
kelak kamu akan payungi mereka semula
No comments:
Post a Comment